Siapa yang belum pernah makan tempe ?
Rasanya yang enak dan harganya yang relatif murah di Indonesia ini membuat tempe menjadi kesukaan masyarakatnya. Yang merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang sangat membanggakan karena mengandung gizi yang banyak dan tentu saja tempe disebut daging yang tidak bertulang karena harganya yang murah daripada daging. Tempe juga mempunyai manfaat untuk mencegah terjadinya degeneratif atau kronis.
Selain itu tempe juga berpengaruh untuk kecerdasan otak. Zat gizi yang berperan untuk kecerdasan otak adalah karbohidrat (glukosa), lemak (asam lemak esensial), protein, zink, zat besi (Fe) dan vitamin B12.
Apa saja yang dibutuhkan untuk perkembangan otak ?
Karbohidrat merupakan zat gizi makro dan sebagai sumber energi utama diman satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal.karbohidrat dimetabolisme menjadi glukosa di dalam tubuh dan dibutuhkan sebagai sumber energi sel-sel otak dan sistem saraf. Salah satu bentuk karbohidrat otak adalah asam silkat yang merupakan komponen struktur dan fungsi ganglion otak yang penting. Ketersediaan asam siklat dalam jumlah yang cukup dapat meningkatkan perkembangan otak dan mempunyai efek meningkatnya daya ingat.
Lemak merupakan zat gizi makro setelah karbohidrat dan merupakan komponen utama membran sel otak dan selubung mylin di sekeliling saraf otak. Komponen utama dari sel saraf, jaringan otak, dan selubung mylin di sekitar saraf adalah sphinggomylein yang mempunyai peran dalam mengirim sinyal serta membawa informasi dari satu sel saraf ke sel saraf otak lainya. Di dalam tubuh lemak akan dimetabolisme menjadi asam lemak. Terdapat jenis asam lemak, diantaranya asam lemak esensial yang penting bagi tubuh tapi tidak dapat dibuat oleh tubuh.
Kandungan karbohidrat pada tempe terdapat dalam jumlah yang relatif kecil, yang lebih kurang 6,4 g atau setara dengan 39 kkal. Namun demikian, karbohidrat pada tempe masih lebih tinggi dibandingkan yang terkandung pada makanan sumber protein lainya, misalnya pada ayam kandungan karbohidratnya hanya lebih kurang 3 g atau setara 12 kkal. Keistimewaan karbohidrat pada tempe adalah mudah dicerna dan diserap karena adanya enzim pencernaan amilase dan glukoalisme dengan ratio 66% dan 34%.
Protein pada tempe terdapat dalam jumlah yang cukup tinggi dengan susunan asam amino yang sesuai untuk pertumbuhan. Mudah diuraikan menjadi asam amino bebas, yaitu lebih tinggi 8,5 kali dibandingkan keledai. Kandungan Nitrogen terlarut dalam kedelai sebesar 3,5 mg/g sedangkan pada tempe sebesar 8,7 mg/g. hal ini disebabkan kapang yang tubuh pada tempe mampu menghasilkan enzim protease.
Kandungan lemak pada tempe dibandingkan sumber protein hewani lainya dapat dikatakan rendah yaitu 8,8 g sedangkan kandungan lemak pada protein hewan seperti ayam, daging adalah > 10 g. lemak pada tempe tempe adalah jenis asam lemaknya yaitu saat proses fermentasi terdapat peningkatan asam lemak esensial, yaitu asam oleat serta terbentuk asam lemak linoleat yang sebelumnya tidak terdapat pada kedelai.
Asam linoleat dan linolenat sangat penting bagi kesehatan dan tidak dapat disentetis sendiri oleh tubuh. Kandungan zink tempe setara dengan sumber protein hewani, yaitu 8,05 mg. Selain itu zink pada tempe juga mudah dicerna dan diserap oleh tubuh karena ketika proses fermentasi tempe terbentuk enzim fitase menguraikan asam fitase yang mengikat zink.
Kandungan zat besi dan vitamin B12 pada tempe cukup tinggi dibanding protein hewani dan nabati terutama kacang-kacangan. Hasil analisis menunjukan 100 g tempe kedelai terdapat lebih kurang 10 mg zat besi dan 1,7 mg vitamin B12. dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan maka zat besi dan vitamin B12 yang terkandung pada tempe sudah dapat memenuhi kebutuhan zat besi dan vitamin B12.
0 komentar:
Posting Komentar