04 Mei 2021

Jangan tidur dengan lampu menyala

ilustrasi :kibrispdr.org

Satu hal yang harus dihindari waktu tidur, yaitu tidur dengan lampu menyala. Ada pasien dengan infark miokard padahal usianya masih 40 tahunan. Karena pekerjaanya sebagai angkutan yang sibuk, ia tidur dengan lampu menyala karena kalau kamarnya gelap, ia khawatir tidur terlalu lama.

Kebiasaan ini sangat buruk bagi tubuh, terutama otak, sehingga anda harus menghindarinya, meski pun menutup mata, otak manusia mendeteksi cahaya pada retina yang ada di ujung dalam mata. Lalu setelah retina tidak mendeteksi cahaya lagi, organ pineal pada otak mengeluarkan hormon “melatonin” yang mendorong tidur.

Oleh sebab itu, jika anda tidur di tempat yang terang, retina akan mendeteksi cahaya, dan melatonin tidak dihasilkan, sehingga mengurangi kualitas tidur anda. Ini merupakan steress yang besar. Melatonin dikenal sebagai hormon yang berfungsi penting menata ritme dalam tubuh, yang memeritahkan pada tubuh apakah saat ini siang hari sehingga harus aktif bekerja ataukah malam hari sehingga harus beristirahat. Namun, sebetulnya ada satu lagi fungsi yang sangat penting. Yaitu fungsi antioksidatif pada otak dan sperma.

Sederhanaya kualitas tidur yang baik setiap hari akan mencegah karat pada otak dan bagi pria mencegah menurunnya kualitas sperma. Sari sini dapat disimpulkan, penyebab pasien yang tidur dengan lampu yang menyala tersebut menderita infark miokard, selain itu tentu saja pengaruh dari stress akibat kualitas tidur yang buruk, juga oksidasi otak dari kurangnya produksi melatonin.

Retina mendeteksi cahaya yang sangat kecil pun sehingga penting artinya untuk tidur dalam lingkungan yang gelap sama sekali. Bagi anda yang memiliki anak karena si kecil takut gelap barangkali anda tidur dengan menyalakan lampu kecil. Namun cahaya lampu kecil pun menekan sekresimelatonin sehingga sebaiknya anda mematikan lampu begitu si kecil terlelap.
Kurang tidur akibat gaya hidup yang tidak teratur merupakan penyebab menurunya sel sperma pria yang masih tergolong muda. Memperbaiki kualitas tidur bukan hanya untuk kesehatan diri melainkan penting juga bagi keberlangsungan hidup generasi berikutnya.

Gaya hidup yang paling baik bagi manusia adalah beraktivitas di siang hari dan tidur di malam hari sesuai ritme saraf autonom. Tetapi karena alasan pekerjaan, ada orang-orang yang terpaksa tidur pada siang hari. Jika begitu, saat tidur, usahakanlah untuk membuat kamar menjadi gelap dengan menutup jendela, memakai tirai yang tak tembus cahaya dan sebagainya. Jika masih ada cahaya yang masuk, gunakanlah penutup mata agar cahaya tidak sampai retina saat anda tidur.

Selain tidur di kamar gelap ada salah-satu hal penting lagi yang harus anda lakukan. Yaitu tidur dengan posisi berbaring. Diantara orang-orang yang sibuk, ada yang menggunakan waktu di mobil, kereta, pesawat, dan lain-lain sebagai waktu tidur, namun jika anda tidak tidur dengan posisi berbaring, anda beresiko terkena penyakit serius.

Mengapa demikian ?

Tidur selain bertujuan untuk mengistirahtkan otak, juga memiliki tujuan penting yaitu “membebaskan tubuh dari gravitasi”

Tubuh manusia, baik saat duduk, maupun tidur, selalu melawan gravitasi. Karena itu, selama beraktivitas, tulang punggung yang menyangga tubuh menanggung beban yang besar. Tidur juga merupakan waktu untuk membebaskan tulang dari beban tersebut.

Tulang yang tidak hanya berfungsi menyangga tubuh. Pada sum-sum tulang yang ada pada bagian tengah tulang, darah dibuat. Karena itu, jika anda lama-lama melanjutkan kehidupan yang tidak memungkinkan tidur cukup dengan posisi yang benar, stress akan menyebabkan anda terkena penyakit tulang sum-sum.

Penyakit yang bisa terjadi pada tulang sum-sum, seperti leukimia myloid, leukimia myloid kronis, anemia aplastik, dan lain-lain yang dikatakan tidak jelas penyebabnya pun, memiliki masalah kurang tidur yang kronis.




0 komentar:

Posting Komentar