23 April 2021

hypnoparenting (menjangkau pikiran bawah sadar)


Kebanyakan orang berpikir kalau hipnosis memiliki makna yang negatif dalam pikiran mereka.

Seorang anak kecil berumur lima tahun memecahkan vas bunga kristal milik ibunya, ibunya yang lelah setelah habis pulang kerja tentu saja naik pitam, si anak tidak sengaja memecahka-nya, si ibu tanpa bertanya apa penyebabnya. Si anak pun hanya terdiam di sudut ruangan penuh penyesalan dan ketakutan. Apakah anda tahu apa yang ada di pikiran anak itu.

“ternyata ibu lebih sayang pada vas bunganya daripada aku, buktinya ia lebih dulu melihat vas bunganya daripada melihatku.”

Dapat dipahami bahwa seringkali kita menghipnosis orang lain dengan kata-kata. Orang yang kita ajak komunikasi percaya akan kata-kata yang kita ucapkan. Disitulah peroses hipnosis terjadi, jadi hipnosis itu sangat mudah dipelajari karena kita mengalaminya setiap hari.

Contoh yang lain lagi seorang anak mendapat nilai 4, lalu gurunya mengatakan “OON, banget kamu masa soal mudah begini saja tidak bisa mengerjakan sih?”

Lalu si anak menjadi sedih dan merasa dirinya bodoh. Namun, ada anak lain yang dikatakan seperti itu akan berubah pikiran bawah sadarnya akan semangat, lalu anak itu membuktikan bahwa ia, bukanlah anak yang seperti dikatakan gurunya.

Saya pun pernah mengalami hal yang serupa waktu sekolah dulu. Kata guru hadis saya tulisan tangan saya sangat indah, kata teman saya tulisan saya bagus, tapi guru saya bilang kalau tulisan saya dari dulu sangat-sangat jelek. Yang jelas saya hanya terdiam sebagai manusia yang waras tentulah saya sakit hati, tapi waktu itu saya memilih diam. Rasanya pingin sekali berkata :

“Bu, sebenarnya tulisan jelek itu tidak ada, ADANYA FONT YANG BERBEDA !!!”

Tapi saya sadar siapa saya, hanya murid biasa, walaupun saya melawan apakah didengarkan, tentu saja tidak.

Dan ini sering juga terjadi pada seorang anak yang baru belajar naik tangga, orangtuanya akan teriak “awas nanti jatuh”. dan ini juga termasuk proses hipnosis.

Anak kecil jiwanya bersih bagaikan kertas putih, lingkungan sekitarnya-lah yang membuatnya menjadi individu tertentu, pengaruh lingkungan sekitar dimana lingkungan terdekat adalah keluarga sendiri.

Yang tertangkap pada si anak saat itu adalah “saya bodoh” jangan heran jika ia diberikan suatu tantangan, anak itu tidak akan berani bertindak karena merasa bodoh dan tidak mungkin melakukan suatu pekerjaan itu. Sangat disayangkan kalau orang tua tidak sadar akan hal ini, maksud orang tua aslinya benar tapi cara penyampaiannya kurang tepat, sehingga terkadang salah tangkap apa yang dimaksud orang tuanya tanpa memberi pengertian dan pemahaman yang benar. Kita selalu berasumsi bahwa setiap orang selalu mengerti maksud kita. Jika kita tau caranya berkomunikasi dengan baik tentu tidak akan terjadi kesalahpahaman.

Apa yang kita sampaikan belum tentu dapat ditangkap dengan mudah oleh orang lain, apalagi oleh seorang anak kecil. Satu kata “tidak” dapat menimbulkan puluhan arti tergantung pada cara penyampaian, intonasi, situasi, kondisi, serta keadaan si penerima pesan. Oleh karena itu kita harus bertindak atas dasar seorang anak, bukan atas dasar perasaan kita sebagai orang tua.

“jadi anak itu harus pemberani tidak boleh penakut, kalau ke kamar mandi malam-malam harus berani, karena hantu itu di kuburan bukan disini”

"kamu adalah orang yang luar biasa"

kalimat yang biasanya kita ucapkan "sudah berapa kali mama bilangin jangan suka membantah, kamu ini bisa dibilangin baik-baik enggak sih, dasar anak pembangkang !" . cobalah ganti dengan kalimat ini "kali ini kamu memang salah dan kamu tahu salahmu? (biarkan anak yang menjawab), mama percaya lain kali kamu bisa perbaiki dan belajar dari kesalahanmu".

"semoga kamu bisa lulus dengan nilai baik ya, nak"

"kamu anak hebat jika kamu bicara jujur"

kalau dia kecanduan main game sampai lupa waktu. "bantu mama sini memasak, kalau laptopmu dipakai terus tanpa istirahat bisa bahaya nanti kalau rusak dan kepalamu akan pusing."

kalau dia susah minum obat katakanlah "obat ini akan membantumu merasa lebih baik, setelah itu kamu bisa main lagi di taman"

Oleh karena itu berhati-hatilah, bahkan celetukan yang negatif akan berpengaruh kepada jiwa anak yang sugestif. Berusaha selalu memberikan sugesti yang positif agar mereka menjadi anak yang bermental kuat, berpikiran positif, bersemangat, dan tidak takut tantangan.

Jadi jika anda melihat anak anda memiliki masalah, tidak usah jauh-jauh untuk mencari jawabanya karena jawabanya berada pada diri anda sendiri.


Coba bayangkan bagaimana seorang anak menginginkan pelukan dari orang tuanya setelah seharian penuh bermain dengan pengasuh atau babysister dan kemudian menantikan kedatangan orang tuanya pulang dari aktivitas kerja pada sore hari menjelang malam. Namun orang tuanya pulang dalam kondisi yang lelah dan segera ingin beristirahat. Keinginan anak untuk bermain, disapa, dibelai, dipeluk ibu bapaknya tidak sempat diperoleh sama sekali. Terlebih lagi, hampir setiap hari kejadian tersebut berulang-ulang.

Mulailah dari sekarang juga, berikan kalimat yang bermanfaat berikan kalimat yang bermanfaat dan ini akan menghipnosis mereka.







0 komentar:

Posting Komentar