06 April 2021

Emang ada hubungannya kesehatan dengan apa yang sedang kita pikirkan


 

ilustrasi :ayobandung.com

Bahkan gara-gara pikiran dapat menyebabkan penyakit kronis yang mengganggu kesehatan anda.

Radang sendi : akibat perasaan dilukai, ditolak, atau merasa dikorbankan

Demam : perasaan marah yang tidak mampu dikendalikan dan diekspresikan

Ginjal : perasaan gagal, kekecewaan dan rasa malu yang ditekan

Sakit magg : takut, cemas dan perasaan tidak puas dengan diri sendiri

Sakit paru-paru : luka batin,  kelelahan emosional, putus asa

Sakit punggung : ketakutan akan uang dan perasaan akan terbebani

Sakit pinggang : rasa tidak dicintai dan butuh kasih sayang

Penyakit jantung : rasa kesepian, merasa tidak berharga, takut gagal dan marah.

Kanker : kekecewaan dan kebencian yang terpendam

Diabetes : keras kepala tidak mau disalahkan dan keinginan selalu mengontrol.

Glaukoma : tekanan dari luka masa lalu, tidak mampu memaafkan

Jerawat : tidak menerima diri sendiri tidak suka pada diri sendiri

Pegal-pegal : ingin dicintai dan disayangi, butuh dipeluk, dan kebosanan

Mata plus : tidak mampu memaafkan masa lalu

Mata minus : takut akan masa depan

Obesitas : ingin dilindungi, kemarahan terpendam, serta tidak mau memaafkan

Kebanyakan 90 % penyakit karena faktor pikiran.

Waktu saya dulu sekolah suka sekali sistem kebut semalam. Terkadang tidur sampai jam 2 dini hari. Dan rambut saya pun sejak itu banyak ubanya, walaupun masih dominan rambut hitamnya. Tapi waktu liburan rambut saya kembali seperti semula dan jarang sekali ubanan.

Kalau kasus teman saya, gara-gara ujian  ia sering stres, dan terkadang haid terus sampai 1 bulan (istihadoh). 

Gara-gara permasalahan keluarga atau broken home, kakak kelas saya melampiaskanya dengan makan hingga obesitas.

Waktu sore hari entah kenapa tiba-tiba sangat berat,badan rasanya sampai tidak bisa digerakan, dan sayapun sangat lemas. Rasanya mual seperti gejala masuk angin. Dan saya membuka kembali file-file beberapa hari yang lalu. Ada orang yang menasehati saya akan sesuatu, bukan nya tambah semangat, saya justru merasa putus asa dan tambah down. Saya pun menangis karena kepikiran setelah kejadian itu. Malam nya saya tidak bisa tidur nyenyak. Dan besoknya saya sakit seperti gejala-gejala tersebut.

Sakit yang tidak bisa diobati dengan obat. Tapi diselesaikan dengan cara anda sendiri.

Setelah bercakap-cakap dengan orang yang menasehati saya kemaren, tampaknya ia sudah agak mengerti, dan maklum, dan kemudian saya pun membaik dan sehat kembali.


0 komentar:

Posting Komentar