ilustrasi :pexels |
Banyak orang yang berkata kalau menulis itu membuang-buang waktu. Menurut Karen A.baike menulis kejadian yang membuat trauma atau membuat emosi dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis.
Dengan menulis bebas 15 sampai 20 menit dapat menuliskan 5 atau 3 kejadian hidup dapat meningkatkan kesehatan dibanding topik yang umum.
Mahasiswa yang diminta menulis selama 15 menit selama 4 hari tentang pengalaman paling menyebalkan atau yang membuat trauma. Mereka menulis dengan hati dan pikiran mereka melaporkan adanya peningkatan kesehatan selama 4 bulan kemudian.
Lebih jarang sakit atau jika sakit akan lebih cepat sembuh. Karena menulis dapat mengungkapkan emosi negatif yang sebelumnya tidak diungkapkan yang mana mengeluarkan sesuatu yang terpendam dalam diri. Kata yang dituliskan bisa menjadi bahan perenungan dan mengurangi beban dalam diri.
Ketika kita takut menghadapi hari esok seringkali kita tidak bisa tidur mungkin saatnya menuliskan apa saja yang ditakutkan setelahnya akan mudah untuk tidur. Karena mendokumentasikan hal-hal itu membuat tetap rileks atau bisa juga menuliskan hal yang menyenangkan sehingga di malam itu akan menjadi malam yang penuh senyuman atau bisa juga menulis doa-doa atau harapan sehingga hati kita menjadi damai.
Sehingga tidak jarang banyak yang mengalami perubahan pemikiran tentang bagaimana memperlakukan diri sendiri, tetangga, bahkan orang lain.
Kebanyakan lebih efektif pada pria karena mereka sering memendam perasaan.
Menuliskan kejadian-kejadian yang membuat cemas sampai stress membantu menurunkan cortisol yang mana hormon stress membuat susah berpikir apalagi mengingat.
Dengan menulis perasaan terdalam di sebuah catatan pribadi. Adalah alternatif untuk membuat hidup lebih sehat.
0 komentar:
Posting Komentar